Selasa, 28 Oktober 2008

Sekarang dan saat ini

Kalimat filosofik yang aku kutip entah dari mana, (mungkin dari salah satu tetralogi Laskar Pelangi): “Berbuat yang terbaik dimana aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap yang realistik”. Jadi, yang terpenting bukan hari kemarin beserta rangkaian masa lalunya, bukan pula hari esok cawan rencana dan mimpi berada, tetapi menghayati hari ini, detik ini, dimana kaki berpijak dan udara masih terhirup. Karena itulah sikap yang realistik, tidak dalam angan-angan. Menampilkan diri apa adanya dan hanya perlu berbuat baik. Hanya?? Itu sudah lebih dari cukup. Perbuatan baik dengan nilai-nilai yang sejalan dengan fitrahnya hati. Kesadaranmu pun akan melengkapi sikap baik, sehingga bahagia melingkupi diri. Bahagia yang nyata.
Tidak ada hal yang remeh jika kita sadar, seulas senyuman, seramah sapaan, sehalus sentuhan, sehangat dekapan, seikhlas sedekah, setulus merawat, serela membantu, semau mendengar atau berbicara, sederma meminta atau memberi maaf, semurni berkorban, sejernih berdamai dengan alam. Semuanya bisa terjadi di detik ini, maka siapkan diri dengan sepenuh kesadaran. Aku ingin hariku indah, aku ingin harimu pun indah, aku hanya berharap kita bisa sama-sama bersyukur nanti di penghujung senja.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

heheheh...
nice quote.
hidup memang untuk masa sekarang
karena masa lalu hanya untuk berintrospeksi
dan masa depan adalah milik Tuhan..

berbuat. dan berbuat bisa dilakukan hanya sekarang :)

anyway, thank fot visiting :)